Alergi Sinar Matahari yang Langka – Banyak orang yang tentunya takut untuk memiliki alergi yang bisa mengganggu kesehatan fisik dan mentalnya juga, namun ternyata ada juga alergi yang di sebabkan oleh sinar matahari yang di terimanya.
Sinar matahari memiliki berbagai manfaat bagi makhluk hidup, termasuk manusia. Kita bahkan disarankan untuk berjemur pada pagi hari untuk mendapatkan salah satu manfaatnya, yaitu vitamin D. Namun, perlu diingat bahwa terlalu lama terpapar sinar matahari juga dapat meningkatkan risiko kerusakan kulit.
Tahukah kamu jika ada kondisi yang membuat seseorang alergi sinar matahari? Salah satunya adalah solar urticaria. Kondisi ini dapat menimbulkan ruam dan gatal pada kulit. Selain itu, orang yang mengalaminya pun tidak leluasa untuk bepergian ke luar rumah. Nah, berikut beberapa fakta tentang solar urticaria yang perlu kamu ketahui.
1. Jenis-jenis alergi sinar matahari
Alergi matahari atau sun allergy terjadi ketika kulit seseorang mengalami ruam dan terkadang disertai gejala lain setelah terpapar sinar matahari. Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut ini beberapa jenis alergi matahari yang perlu diketahui:
Actinic prurigo, kondisi ini lebih umum terjadi pada orang Amerika Latin dan Indian. Actinic prurigo tampaknya memiliki hubungan genetik atau faktor keturunan. Kondisi ini juga disebut hydroa aestivale dan Hutchinson’s summer prurigo.
Photoallergic reaction, alergi ini terjadi ketika bahan kimia yang dioleskan ke kulit bereaksi dengan caldwellcountyhcc sinar matahari. Contohnya, obat-obatan, tabir surya, makeup dan parfum. Gejala mungkin muncul beberapa jam atau hari setelah paparan sinar matahari.
Polymorphic light eruption (PMLE), kondisi ini merupakan tipe alergi yang paling umum. PMLE lebih sering terjadi pada perempuan, orang dengan warna kulit lebih terang, remaja, dan dewasa muda. PMLE muncul beberapa jam setelah kulit terpapar sinar matahari.
Solar urticaria, alergi ini menyebabkan gatal-gatal setelah beberapa menit terpapar sinar matahari.
2. Apa itu solar urticaria?
Dilansir Healthline, solar urticaria merupakan alergi sinar matahari yang cukup langka dan menyebabkan gatal-gatal pada kulit yang terpapar sinar matahari langsung. Bintik-bintik atau gatal yang kemerahan biasanya muncul dalam beberapa menit setelah terpapar sinar matahari. Kondisi ini dapat bertahan untuk waktu yang singkat atau hingga berjam-jam.
Solar urticaria berbeda dengan heat rash atau biang keringat. Heat rash terjadi saat pori-pori tersumbat dan keringat menumpuk di bawah kulit. Hal ini dapat terjadi tanpa paparan sinar matahari, misalnya dalam cuaca panas dan lembab.
Sementara itu, solar urticaria hanya terjadi akibat paparan sinar matahari. Heat rash biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari, sedangkan solar urticaria biasanya hanya berlangsung beberapa jam.
3. Gejala umum solar urticaria
Gejala umum solar urticaria yaitu ruam kemerahan pada kulit yang terasa gatal, nyeri dan seperti terbakar. Gejala lain yang mungkin juga muncul, seperti:
Tekanan darah rendah
Sakit kepala
Mual
Kesulitan bernapas
Jika seseorang sangat sensitif terhadap sinar matahari, gatal-gatal juga dapat muncul di area kulit yang tertutup pakaian tipis.
Munculnya ruam dapat berbeda tergantung pada sensitivitas individu. Terkadang, gatal-gatal dapat menjadi lepuhan (blister) atau berkerak. Ruam biasanya tidak meninggalkan bekas luka saat hilang.
Gejala solar urticaria biasanya mulai memudar setelah kulit tidak terpapar sinar matahari. Ruam umumnya hilang dalam waktu 24 jam, selama tidak terkena paparan tambahan.